Simulasi Jaringan WebServer pada Cisco Packet Tracer

Pada postingan kali ini, kita akan membuat simulasi jaringan web server dengan menggunakan 3 buah PC, 1 buah switch, dan 1 buah server, serta dihubungkan dengan menggunakan kabel straight seperti gambar di bawah.

1

Pertama-tama, atur server dengan cara klik 2 kali pada server, lalu pilih tab services dan HTTP, onkan HTTP lalu klik edit pada bagian file manager index.html untuk mengubah isi atau perintah yang akan ditampilkan pada halaman index.html tersebut.

Selanjutnya, atur IP address pada server dan subnet mask seperti pada gambar di bawah.

3

Selanjutnya pada PC, atur IP address menjadi static dan isi IP address, subnet mask, dan default gateway. Lakukan hal yang sama pada PC lainnya.

44a4b

Jika sudah, coba buka web server dari salah satu PC, disini saya mencoba membuka web server dengan menggunakan PC1 dengan cara klik 2 kali pada PC, lalu pilih tab desktop dan web browser. Masukkan IP address server dan klik go, maka akan muncul halaman index.html yang tadi sudah dibuat.

5

Konfigurasi RouterOS Mikrotik dengan VMware

Konfigurasi RouterOS Mikrotik dengan VMware

Alat dan bahan yang diperlukan antara lain:

  1. PC/Laptop dengan Sistem Operasi Windows.
  2. Software VMware dengan OS Mikrotik.
  1. Pertama, buka aplikasi VMware dan install OS Mikrotik. Jalankan mesin dan memulai instalasi OS Mikrotik dengan mencentang semua requirementnya dengan mengklik ‘a’. Apabila sudah dicentang semua, klik ‘i’ pada keyboard sampai proses instalasi selesai. Jika sudah lalu reboot dengan menekan tombol ‘enter’.1
  1. Masukkan username dengan nama admin dan password dikosongkan.2
  1. Masukkan perintah ‘ip address add address=192.168.20.1/24 interface=ether1’ untuk mengatur ip address. Lalu jalankan perintah ‘ip address print’ untuk melihat daftar interface.3
  1. Lakukan kembali perintah ‘ip address add address=192.168.20.2/24 interface=ether2’ untuk mengatur ip address ethernet kedua dan jalankan kembali perintah ‘ip address print’ untuk melihat daftar interface.4
  1. Menambahkan konfigurasi nat dengan cara memberi perintah ‘ip firewall nat add chain=scrnat out-interface=ether1 action=masquerade’ dan ‘ip dhcp-server setup’, enter dan masukkan perintah ‘ether2’ lalu klik enter kembali.5
  2. Mengatur DNS dengan perintah pada dns server ‘8.8.8.8,8.8.4.4’ dan klik enter.6
  1. Klik kanan pada taskbar network dan pilih Open Network and Internet Setting, pilih Change Adapter Options, dan pilih VMware Network Adapter VMnet1, klik kanan dan pilih Properties.7
  1. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), dan klik properties.8
  2. Pilih Obtain an IP address automatically dan klik OK.9
  1. Cek IP Address di Command Prompt dengan mengetikkan perintah ‘ip config’ lalu tekan enter.10

Download full pdf disini: Konfigurasi RouterOS Mikrotik dengan VMware

 

DHCP Server dengan AccessPoint

Access Point merupakan perangkat jaringan yang memungkinkan perangkat lain seperti laptop, handphone, dll dapat terhubung melalui WI-FI. Pada postingan kali ini akan dibuat tentang simulasi jaringan DHCP Server dengan AccessPoint.

Untuk membuat simulasi jaringan ini, digunakan 1 buah server, 1 buah AccessPoint, dan 4 buah PC seperti gambar dibawah.

1

selanjutnya, atur jaringan pada server menjadi DHCP dan nyalakan, lalu atur start IP address, subnet mask, dan default gateway, serta maximum number of users lalu simpan.

2

selanjutnya, atur IP Address pada server melalui Desktop/IP Configuration dan pilih static lalu isikan IP Address, Subnet Mask, dan Default Gateway.

3

Pengaturan untuk server sudah selesai. Selanjutnya lakukan pengaturan pada PC client. Yang pertama ganti Interface LAN dengan module wireless dengan cara matikan PC, lalu ganti LAN yang terpasang dengan module wireless Linkys-WMP300N. Jika sudah, nyalakan kembali PC.

Selanjutnya, atur IP Configuration pada PC tadi menjadi DHCP, dan IP Address akan otomatis muncul.

6

Lakukan 2 langkah di atas pada setiap PC/Client yang digunakan.

Jika sudah, lakukan ping antar PC melalui command prompt salah satu PC ke PC lainnya dengan perintah seperti di gambar berikut

7

Jika berhasil maka begini tampilannya dan simulasi jaringan berhasil dibuat.

8

Tutorial Jaringan Client-Server dan DHCP router pada Cisco Packet Tracer

1. Jaringan Client-Server
Untuk membuat simulasi jaringan client server, disini digunakan 4 buah PC, 1 switch, dan 1 buah server seperti gambar berikut. Koneksikan setiap device dengan menggunakan konektor kabel straight.

cs1

a. Jika sudah, setting server, nyalakan DHCP dan atur static IP address, subnet mask, dan default gateway.

b. Atur semua IP Configuration PC dari static ke DHCP. Jika request DHCP berhasil, maka IP address akan langsung terurut dari PC pertama hingga terakhir.

cs4

 

c. Untuk memastikan semua device sudah terkoneksi, lakukan ping IP antar PC dengan menggunakan command prompt pada salah satu PC.

cs5

2. Jaringan DHCP Router
Untuk membuat simulasi jaringan DHCP router, disini digunakan 4 buah PC dan 1 buah router. Pada router hanya tersedia 2 buah port, sehingga untuk mengkoneksikan 4 buah PC diperlukan untuk menambah 2 port, disini untuk menambah port melalui Physical Device View dan gunakan port WIC-1ENET sebanyak 2 buah.

a. Jika sudah, atur IP address dan subnet mask pada router pada tiap-tiap port yaitu fastethernet 0/0, fastethernet 0/1, ethernet 0/0/0, dan ethernet 0/1/0 melalui pengaturan CLI.

b. Selanjutnya, atur jaringan IP address pada tiap-tiap PC dari static ke DHCP.

ipdhcppc0ipdhcppc1ipdhcppc2ipdhcppc3

c. Untuk memastikan semua device terkoneksi, lakukan ping IP antar PC dengan menggunakan command prompt pada salah satu PC.

messageImage_1542892994835

Simulasi Jaringan Sederhana dengan Cisco Packet Tracer

Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer.

Device-device yang terdapat dalam Cisco Packet Tracer diantaranya adalah router, switch, end devices (server, komputer, laptop), dan kabel. Kabel memiliki beberapa jenis, yang akan dibahas disini adalah kabel straight dan kabel cross. Masalah penggunaan kabel, kapan menggunakan cross dan kapan menggunakan straight akan dijelaskan sebagai berikut:

Kabel Straight, akan digunakan untuk menghubungkan device-device yang berbeda, misalnya PC-Hub, PC-Switch, Router-Hub, Router-Switch.

Kabel cross, akan digunakan untuk menghubungkan device-device yang sama, misalnya komputer-komputer, switch-hub, switch-switch, router-router, router-pc.

Namun, jika kesulitan dalam menentukan penggunaan kabel, Cisco menyediakan pilihan kabel yang mengotomatisasi penggunaan kabel yang benar sesuai dengan kebutuhan.

Selanjutnya, kita  akan mencoba membuat simulasi jaringan sederhana seperti gambar di bawah ini. Versi Cisco yang saya gunakan disini adalah Cisco Packet Tracer 6.2 for Student.

1

Hal pertama yang harus dilakukan yaitu buka software Cisco Packet Tracer kalian, lalu susun simulasi jaringan diatas yang terdiri atas 2 buah router, 2 buah switch, 2 buah server, 6 buah PC, dan 2 buah laptop. Gunakan router denan jenis 1841, switch dengan jenis 2950-24, dan server PT, PC, dan laptop yang terletak pada device yaitu end devices.

2

Selanjutnya, koneksikan setiap device dengan menggunakan konektor kabel straight dan kabel cross, pada Cisco dilambangkan dengan garis hitam untuk kabel straight, dan garis hitam putus-putus untuk kabel cross. Koneksikan router dengan router menggunakan kabel cross, router dengan switch, switch dengan server, switch dengan PC, dan switch dengan laptop menggunakan kabel straight. Atau jika kesulitan gunakan kabel koneksi otomatis agar lebih mudah.

3

Setelah dikoneksikan, dapat terlihat koneksi antara switch ke server, switch ke PC, dan switch ke laptop sudah berwarna hijau yang artinya sudah terkoneksi, sedangkan koneksi antara router dengan router dan router dengan switch masih berwarna merah yang artinya kabel belum terkoneksi. Untuk mengatasi hal ini, klik gambar router, lalu akan tampil jendela seperti  dibawah ini.

4

Berdasarkan jendela di atas, pilih tab config lalu masuk ke bagian interface, yaitu FastEthernet0/0. Nyalakan port status atau klik on pada bagian port status di FastEthernet0/0. Lakukan hal ini kembali pada bagian FastEthernet0/1. Jika sudah, buka kembali konfigurasi router  yang lainnya, lalu lakukan hal yang sama seperti pada router sebelumnya.

Selanjutnya, cek apakah lampu pada kabel yang mengkoneksikan antara router dengan router dan router dengan switch sudah berubah warna. Jika masih berwarna merah, berarti koneksinya masih belum berhasil, jika warnanya berubah menjadi orange, artinya koneksinya masih di proses, dan jika sudah berwarna hijau artinya device tersebut berhasil terkoneksi seperti gambar dibawah ini.

5

Simulasi jaringan telah berhasil dilakukan.

Terimakasih telah mengunjungi blog saya ^^

Tutorial Pengkabelan Straight dan Cross

Pengkabelan yang akan dibahas dalam tulisan kali ini adalah pengkabelan straight dengan pengkabelan cross. Pengkabelan straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda. Sedangkan pengkabelan cross merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang berbeda antara ujung satu degan ujung lainnya. Kabel straight ini biasa digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Selanjutnya kita akan membahas mengenai tutorial pengkabelan straight dan cross.

Alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan pengkabelan ini yaitu kabel UTP, konektor RJ45, gunting/pemotong kabel, dan tang crimping.

Tutorial Pengkabelan Straight

Pertama-tama, Kupas kulit kabel dengan panjang sekitar 2 cm menggunakan pengupas kabel494595

Selanjutnya Buka susunan dari ujung kabel dan susun kembali dengan urutan putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat. Rapikan ujung kabel hingga rata ujungnya.

494594Masukkan ujung kabel yang sudah diurutkan tadi ke dalam konektor RJ45 dengan posisi urutan warna tadi dimulai dari kiri seperti gambar di bawah. Tekan konektor yang sudah dimasukkan kabel tadi dengan menggunakan tang crimping.

 

Jika sudah, lakukan kembali tahap-tahap di atas pada ujung kabel yang lainnya. Uji kabel yang sudah dibuat tadi dengan penguji LAN tester, nyalakan lampu led, apabila menyala semua maka kabel siap digunakan.

Tutorial Pengkabelan Cross

Langkah-langkah pengkabelan cross sama dengan pengkabelan straight, perbedaannya terletak pada urutan warna kabel. Jika pada straight kedua ujung memiliki urutan yang sama, pada kabel cross memiliki urutan warna yang berbeda antara ujung yang satu dengan ujung lainnya.

Pada ujung kabel pertama, kupas ujung kabel dan susun kabel dengan urutan warna putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, dan coklat. Selanjutnya ratakan ujungnya dan masukkan ke dalam konektor RJ45, lalu tekan dengan menggunakan tang crimping.

494605

Pada ujung yang lain, kupas ujung kabel dan susun dengan urutan warna putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, dan coklat. Ratakan ujungnya dan masukkan ke dalam konektor RJ45, lalu tekan dengan menggunakan tang crimping.

494616

Uji kabel cross dengan menggunakan LAN tester, apabila semua angka menyala maka kabel siap digunakan.

Selanjutnya untuk membuat jaringan peer to peer, hubungkan dua buah laptop dengan menggunakan kabel cross yang sudah dibuat tadi dan koneksikan dengan IP Address.

 

494617

Linked List dalam C++

Salah satu bentuk struktur data yang berisi kumpulan data yang tersusun secara sekuensial, saling bersambungan, dinamis adalah senarai berkait (linked list).Suatu senarai berkait (linked list) adalah suatu simpul (node) yang dikaitkan dengan simpul yang lain dalam suatu urutan tertentu. Suatu simpul dapat berbentuk suatu struktur atau class. Simpul harus mempunyai satu atau lebih elemen struktur atau classyang berisi data.
Secara teori, linked list adalah sejumlah node yang dihubungkan secara linier dengan bantuan pointer. Dikatakan single linked apabila hanya ada satu pointer yang menghubungkan setiap node single artinya field pointernya hanya satu buah saja dan satu arah.
Senarai berkait adalah struktur data yang paling dasar. Senarai berkait terdiri atas sejumlah unsur-unsur dikelompokkan, atau terhubung, bersama-sama di suatu deret yang spesifik. Senarai berkait bermanfaat di dalam memelihara koleksi-koleksi data, yang serupa dengan array/larik yang sering digunakan.

Linked list memiliki beberapa jenis, di antaranya :

A. Singly linked list

B. Double linked list

C. Multiply linked list

D. Linear linked list

E. Circular Linked List

 

1. Linked List Circular

  • Double Linked List

Pengertian secara umumnya DLLC itu Linked list yang menggunakan pointer, dimana setiap node memiliki 3 field, yaitu:
1 field pointer yang menunjuk pointer berikutnya “next”,
1 field menunjuk pointer sebelumnya ” prev “,
1 field yang berisi data untuk node tersebut .

Double Linked List Circular pointer next dan prev nya menunjuk kedirinya sendiri secara circular. Bentuk Node DLLC

  • Single Linked List

Single Linked List Circular (SLLC) adalah Single Linked List yang pointer nextnya menunjuk pada dirinya sendiri. Jika Single Linked List tersebut terdiri dari beberapa node, maka pointer next pada node terakhir akan menunjuk ke node terdepannya

Dalam pembuatan single linked list dapat menggunakan dua metoda:
a. LIFO (Last In First Out) aplikasinya : Stack (Tumpukan)Adalah suatu metoda pembuatan linked list dimana data yang masuk paling akhir adalah data yang keluar paling awal.
b. FIFO (First In First Out) aplikasinya : Queue (Antrian)Adala suatu metoda pembuatan linked list dimana
2. Linked List Non Circular
  • Double Linked List Non Circular (DLLNC)

adalah Double Linked List yang memiliki 2 buah pointer yaitu pointernext dan prev.
Pointer next menunjuk pada node setelahnya dan pointer prev menunjuk pada node sebelumnya.

Pengertian:
Double : artinya field pointer-nya dua buah dan dua arah, ke node sebelum dan sesudahnya.
Linked List : artinya node-node tersebut saling terhubung satu sama lain.
Non Circular : artinya pointer prev dan next-nya akan menunjuk pada NULL.

  • Single Linked List Non Circular (SLLNC)
Adalah Linked List yang pointer nya selalu mengarah ke Node yang menampung *next bernilai NULL, jadi arahnya tidak menunjuk pointer didepannya sehingga tidak dapat kembali ke pointer – pointer sebelumnya. SLLNC ini juga memiliki 2 bagian, ada Tambah dan ada Hapus, masing – masing bagian ini juga masih meliputi 3 fungsi lain yaitu Belakang, Tengah, dan depan. untuk Contoh Tambah & Hapus

 

 

Sumber:

http://soalparna.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-macam-macam-dan-penggunaan.html

http://www.klikartikel.com/2014/12/pembuatan-linked-list-pada-c.html

CRUD pada Pemrograman C# di Visual Studio

CRUD adalah singkatan dari Create, Read, Update, dan Delete. Create berarti membuat sebuah data baru. Read berarti membaca atau menampilkan data. Update berarti mengedit sebuah data dari database. Delete berarti menghapus data.

Untuk membuat sebuah CRUD yang terhubung dengan database, maka yang pertama harus dilakukan adalah membuat sebuah database. Langkah-langkah membuat database:

  1. Buka aplikasi Visual Studio dan buat sebuah project berbasis windows form application
  2. Klik project > add new item > service-based database, lalu masukkan nama database yang diinginkan.

Untuk membuat CRUD, yang perlu dilakukan adalah membuat button untuk setiap pilihan tersebut. Selanjutnya, isi button tersebut dengan kodingan seperti source code di bawah ini:

Souce code Create

Capture

Source Code Delete

Capture

Source Code Update

Capture

 

Array, Method, Event, dan Class dalam pemrograman C#

C# adalah  salah satu bahasa pemrograman sederhana yang digunakan untuk berbagai fungsi seperti untuk membangun aplikasi desktop ataupun mobile, pemrograman game dan sebagainya. C# merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek. Di bawah ini akan dibahas mengenai penggunaan array, class, method, dan event pada C#.

  1. Array

Array hampir selalu ditemui  dalam setiap bahasa pemrograman. Array digunakan untuk menyimpan banyak data dalam variabel yang sama dan dalam satu tipe data yang sama juga. Deklarasi array yaitu:

Tipe_data[] nama_var;

Contoh penggunaan array pada program:

1

  1. Class

Semua code dalam C# harus berada dalam class  dan tiap class terdiri dari  data  dan method. Method dan data disebut juga sebagai  member Class. Data dalam class dimanipulasi melalui method. Data disebut juga member variabel atau instance variable.  Instance variable dideklarasikan di luar method. Class terdiri dari beberapa fields, method, events, properties, dan lain-lain. Contoh penggunaan class pada program:

2.png

  1. Method

Method adalah sekumpulan pernyataan yang diberi nama dan untuk merujuk ke sekumpulan kode tersebut digunakan sebuah nama yang disebut dengan nama method. Method mempunyai parameter sebagai input dan nilai kembalian sebagai output. Bagian terakhir dari method adalah deklarasi throws exception, dimana kita bisa mendeklarasikan tipe exception yang akan dithrows oleh method. Deklarasi method adalah:

[Access modifier] [tipe data] [nama method] (parameter1, parameter2, …) {

//Kumpulan perintah}

Dari struktur di atas:

  1. Access modifier, bisa gunakan access modifier public.
  2. Tipe data, bisa berupa void atau tipe data C# lainnya, termasuk enum atau class custom. Merupakan tipe data yang dihasilkan method.
  3. Nama method, berupa suatu identifier yang valid.
  4. Parameter, sekumpulan variabel pada method untuk berkomunikasi dengan program di luar method. Method juga bisa tidak memiliki parameter.
  5. Kumpulan perintah, perintah perintah yang akan dijalankan ketika method dipanggili.

Contoh method dalam program:

3

  1. Event

Event adalah sebuah function yang dipanggil untuk merespon kejadian/event tertentu, seperti klik mouse, penekanan tombol keyboard, perubahan nilai field pada database, dan lain-lain. Umumnya event mengirimkan dua parameter, yaitu object yang mengindikasikan sender/pengirim event, dan object yang menyediakan informasi pada event tersebut. Contoh event dalam program:

4

 

Sumber:

https://www.codepolitan.com/arrays-dalam-pemrograman-c-58b1098c6a6c8

https://icodeformoney.com/tuts/Method-pada-CSharp

http://amazing-tkj.blogspot.co.id/2014/08/apa-itu-oop-beserta-class-object-method.html

Algoritma dan Pemrograman menggunakan C#

Suatu program ditulis dengan mengikuti kaidah bahasa pemrograman tertentu. Bahasa pemrograman dapat dianalogikan dengan bahasa yang digunakan manusia (bahasa manusia). Kumpulan instruksi dalam bahasa manusia yang berupa sejumlah kalimat dapat dianalogikan dengan suatu program. Dalam konteks pemrograman, terdapat sejumlah bahasa pemrograman seperti Pascal, C, dan Basic. Pada post-an kali ini, saya akan mengulas sedikit tentang bahasa pemrograman C#.

C# adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang sebenarnya adalah anak dari bahasa C yang notabennya adalah bahasa pemrograman tingkat menengah (middle programming language). C# dapat dijalankan hanya pada platform Windows, dan terdapat banyak IDE yang dapat menjalankan C# seperti SharpDevelop, Microsoft Visual Studio, Visual Studio C#.

Pelajaran dasar pemrograman C#  biasanya menggunakan aplikasi konsol supaya kita fokus kepada kode programnya saja. Berikut struktur dasar Program C#.

Secara hirarki Program C# terdiri dari Namespace-> class-> method dan data

1
2
3
4
5
6
7
8
namespace
{
   class
    {
      data
      method
    }
}

Langsung saja kita lihat contoh program C#  paling sederhana  :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
namespace test
{
  class Clscontoh
    {
      string  pesan =" halo apa kabar";       // data
      static void Main(string[] args)         // method
       {
       Console.WriteLine(pesan);
       }
   }     //penutup class
}        // penutup namespace scope

Penjelasan program 

Program C#  minimal harus terdiri dari 1 class dan 1 methode Main().

Contoh diatas terdiri dari 1  class   dgn nama Clscontoh  dan  ClsContoh mempunya 1   methode   Main().

Langkah-langkah  kompilasi / menjalankan program diatas :

1.  Ketik program diatas   pada  notepad  dan simpan  dengan nama ex1.cs  (nama terserah yg penting berextensi *.cs)

2.  Pada prompt dos ketik  c:>csc  ex1.cs

3.  Untuk menjalankanya ketik c:>ext1.exe
Program C#  terbentuk dari class  sedangkan program  C terdiri dari fungsi fungsi.

Untuk menyederhanakan program yang berskala besar adalah dengan cara memecah program menjadi bagian/modul modul  yg lebih kecil, bentuk Modul tersebut diantaranya adalah class dan method. Sebuah aplikasi biasanya terbagi menjadi 3 modul atau layer yaitu user interface, proses dan koneksi database. Tiap tiap modul/layer mempunyai class nya masing masing. Class-class tersebut bisa menggunakan class yang sudah ada baik yang tersedia (di class library maupun yang dibuat oleh pengguna yang lain) atau kita sendiri yang membuatnya.

 

Sumber:

https://pccontrol.wordpress.com/dasar-c/

https://1digit.wordpress.com/2011/11/07/algoritma-pemrograman-dasar-pada-c/

Kadir, Abdul. 2012. Algoritma & Pemrograman menggunakan C dan C++. Yogyakarta:penerbit ANDI.